Hari ini, Senin 24 Oktober 2011, bertepatan dengan apel pagi yang rutin dilakukan segenap staf, karyawan dan semua pejabat struktural secara mendadak Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo, SH., M. Hum, hadir dalam rangka melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di kantor DPPKAD Kab. Banjarnegara.
Dalam apel pagi tersebut, Bupati yang didaulat sebagai Pembina Apel menyatakan dirinya siap untuk bekerja melayani rakyat selama 24 jam.
“Silahkan bila ada hal yang harus diselesaikan hari itu juga, saya siap 24 jam. Malam larut sekalipun. Bahkan, bila sedang tidur, dipersilahkan untuk membangunkan saya. Yang penting urusan pekerjaan selesai tepat waktunya” katanya.
Beliau juga mengingatkan kepada para Pejabat Struktural beserta seluruh peserta apel agar sebagai Abdi masyarakat kita harus mau dan mampu menyikapi dan melaksanakannya, terlebih lagi karena hal tersebut sudah menjadi tekad pemerintahannya bersama Wakil Bupati Drs. Hadi Supeno, M. Si.
Di dalam hal pelayanan kepada masyarakat, lanjutnya, kalau pelayanan bisa dipermudah, jangan dipersulit. Kalau ada kesulitan ataupun kekurangan berkaitan dengan pelayanan langsung seperti ketiadaan alat dan sebagainya, diberitahukan saja. Dan kalau memang tidak boleh juga katakan saja. Jadi transparan. “Khusus untuk mereka yang berkaitan dengan proyek-proyek, bila pengajuannya memang tidak sesuai aturan, tolak saja” tegasnya.
Menurut Bupati, ketegasan untuk mau melayani dan tegas dalam aturan tersebut harus ditekankan sejak awal pemerintahannya karena hal tersebut penting untuk keutamaan pelayanan bagi masyarakat ke depan. “Kalau tidak tegas dan jelas aturannya, apalagi ada yang disembunyikan ke depan hanya akan menimbulkan situasi tidak kondusif” katanya.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan bahwa sikapnya tersebut ada kaitanya dengan karakternya yang terus terang atau dalam bahasa Banyumasan dikenal dengan blaka suta. Ngomong apa adanya. Karena itu, Ia tidak menyukai laporan yang sifatnya ABS, asal Bapak Senang. Menurutnya, lebih baik untuk berterus terang terhadap masalah yang ada, kendala dan kesulitanya karena hal tersebut lebih dihargainya. “Yang penting argumennya rasional dan proporsional” katanya.
" saya sangat tidak suka dengan orang yang seperti kedondong, dari luar halus mulus tapi di dalam semrawut. lebih baik jadi orang yang seperti durian, luarnya mengerikan tapi dalamnya sangat lembut dan enak "